MRT Alternatif Transportasi di Jakarta

Jakarta memang terkenal dengan kemacetannya, namun hal tersebut juga ditindaklanjuti dengan sistem transportasi yang terus dikembangkan pemerintah untuk mengatasi kemacetan dan memberikan kenyamanan pada warga Jakarta.

MRT Alternatif Transportasi di Jakarta

Salah satu moda transportasi di Jakarta yang sudah diresmikan dan dioperasikan untuk umum bulan Maret 2019 lalu adalah Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Saat itu MRT melayani rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Moda transportasi berbasis kereta yang terbentang sepanjang 16 Kilometer ini memiliki dua tipe jalur, yaitu bawah tanah dan layang. Jalur layan MRT berada di antara Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun ASEAN, sementara untuk jalur bawah tanah berada di antara Stasiun Senayan hingga Stasiun Bundaran Hotel Indonesia.

Untuk bisa menaiki MRT, penumpang dikenakan tarif paling rendah sebesar Rp3.000 dan tarif tertinggi yang menghubungkan dua stasiun terjauh sebesar Rp14.000. Tiketnya dapat dibeli langsung di setiap stasiun MRT, atau dengan menggunakan kartu uang elektronik yang dikeluarkan oleh bank. Jika saldo tidak mencukupi? Jangan khawatir karena di setiap stasiun juga ada tempat pengisian saldo yang disediakan.

MRT yang merupakan moda transportasi yang belum pernah ada di Indonesia langsung menarik perhatian publik saat peluncurannya. Karenanya, banyak warga Jakarta berbondong-bondong hanya untuk sekedar menjajal MRT.

Di awal pengoperasiannya, antrian penumpang mengular hingga ke luar area stasiun karena antusias masyarakat yang begitu tinggi. Apalagi saat pertama kali uji coba perjalanan, pihak MRT tidak mengenakan biaya untuk mencoba MRT.

Jika diperhatikan, stasiun MRT bergaya futuristik dan beda dari stasiun moda transportasi lain seperti kereta rel listrik. Stasiun layang MRT didominasi dengan warna putih. Di dalam lingkungan stasiun juga terdapat kios-kios makanan dan toko serba ada.

Namun yang perlu diperhatikan di dalam kereta MRT tidak diperkenankan untuk makan dan minum demi menjaga kebersihan kereta. Begitupun di lingkungan stasiun, bagi penumpang yang kedapatan membuang sampah tidak pada tempatnya akan didenda sebesar Rp 500.000.

Ke depannya pembangunan MRT juga akan dilanjutkan ke fase II yang akan menghubungkan jalur Sarinah-Kota yang direncanakan akan beroperasi pada tahun 2024. Nah, sudahkah kalian menjajal MRT sebagai alternatif moda transportasimu? Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan saat menggunakan MRT demi kenyamanan bersama.